Tugas IV
Ilmu Budaya Dasar
“Pandangan Hidup Filsafat Politik, Thomas Hobbes”
Dosen : Aulia Ar Rahma
Oleh :
Nama :
Alfiyani Nikmaturrofiqoh
NPM :
10114825
Kelas :
1KA08
SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI
MEI 2015
KATA PENGANTAR
Puji
Syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat
dan KaruniaNya saya dapat menyelesaikan tugas Ilmu Budaya Dasar dengan tepat
waktu. Makalah ini saya buat dengan judul “Pandangan Hidup Filsafat Politik, Thomas
Hobbes” yang bertujuan untuk menjelaskan kepada para pembaca tentang pandangan
hidup beliau.
Tidak
lupa juga ucapan terima kasih kepada Dosen Ilmu Budaya Dasar kami, Ibu Auliya
Ar Rahma yang telah memberikan tugas ini dengan tujuan agar saya dapat lebih
memahami salah satu tokoh filsafat di dunia.
Saya
harap makalah ini dapat menambah pengetahuan kepada para pembaca, serta dapat
dijadikan sebagai sumber inspirasi dan bermanfaat bagi semua orang. Demikian
makalah yang saya buat. Mohon maaf bila ada kekurangan dan kesalahaan dalam
makalah ini. Oleh karena itu, saya harapkan kepada pembaca untuk memberikan
masukan atau kritik dan sarannya yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia
dalam mengarungi bahtera kehidupan ini tidak lepas dari apa yang
mendasari dan memprakarsainya dengan melakukan perencanaan serta penataan hidup
berdasar orientasi yang jelas sebagai upaya untuk mencapai esensi dari sebuah
kehidupan. karena pada hakekatnya, manusia diciptakan oleh Allah SWT dan hidup
di dunia tidak lepas dari tugas dan tujuan. Untuk memenuhi konsekuensi itu maka
manusia membutuhkan suatu pegangan dan pedoman untuk mengetahui dengan jelas arah
mana yang ingin dicapainya. Pegangan dan pedoman untuk mengetahui arah tersebut
dinamakan dengan pandangan hidup. Dengan pandangan hidup yang jelas, manusia
akan memiliki prinsip tentang bagaimana ia memecahkan masalah baik yang sedang
dihadapi maupun masalah orang lain, baik personal maupun kelompok masyarakat.
Ibarat
sebuah kendaraan, pandangan hidup merupakan bagian yang sangat principal yaitu
kemudi atau setir. Dengan adanya kemudi atau setir pengemudi dapat leluasa
menjalankan roda kendaraan sesuai arah dan tujuan yang diinginkan. Namun
demikian, dalam menempuh perjalanan pengemudi juga harus memperhatikan serta
mentaati norma-norma dan nilai-nilai yang sudah ada seperti halnya mentaati
peraturan lalu lintas. Begitu juga dengan pandangan hidup, kedudukan pandangan
hidup dalam diri manusia adalah sebagai kemudi untuk menjalankan roda kehidupan
sesuai arah dan tujuan yang ingin dicapainya dengan berlandaskan tatanan
norma-norma dan nilai-nilai yang belaku dalam kehidupan. Dengan adanya
pandangan hidup manusia mampu mengorganisir arah hidupnya sesuai
dengan apa yang dicita-citakan.
Pandangan
hidup adalah filsafat hidup. Sesuai dengan arti filsafat yaitu cinta akan
kebenaran tentulah bentuk kebenaran yang akan dicapai dan dapat diterima oleh
siapa saja. Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang
yang merupakan konsep dasar mcngenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat
juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam
memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas
dan menyeluruh dengan segala hubungan.
Filsafat
sebagai pandangan hidup pada hakikatnya merupakan sistem nilai yang secara
epistemologis kebenarannya telah diyakini sehingga dijadikan dasar atau pedoman
bagi manusia dalam memandang realitas alam semesta, manusia, masyarakat,
bangsa, dan negara tentang makna hidup serta sebagai dasar dan pedoman bagi
manusia dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh hidup
dan kehidupan. Filsafat dalam pengertian ini telah menjadi suatu sistem cita-cita
atau keyakinan yang telah menyangkut praksis, karena di jadikan landasan bidang
kehidupannya. Pada makalah ini saya akan menjelaskan tentang Thomas Hobbes.
Beliau adalah salah satu filsafat di dalam bidang politik.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang didapat berdasarkan latar belakang
diatas, diantaranya adalah :
1. Siapakan Thomas Hobbes itu?
2. Bagaimana latar belakang / riwayat hidup Thomas Hobbes?
3. Apa saja karya-karya yang diciptakan Thomas Hobbes?
4. Bagaimana pemikiran Thomas Hobbes utamanya mengenai teori
kontrak sosial dan sumbangsihnya?
C. TUJUAN
Makalah ini dibuat yang bertujuan untuk :
1. Agar dapat mengenal
sosok Thomas Hobbes lebih dalam
2. Mengenal karya-karya Thomas Hobbes
D. MANFAAT
Manfaat yang dapat diambil dari pembuatan makalah ini
diantaranya :
1. Sebagai penambah wawasan mengenai tokoh yang memberi
pengaruh besar terhadap perkembangan ilmu politik
2. Dapat digunakan sebagai rujukan bagi pencari informasi
mengenai dunia politik
3. Sebagai bahan bacaan disiplin ilmu politik
BAB II
ISI
A. BIODATA THOMAS HOBBES
Thomas Hobbes lahir di Malmesbury, Wiltshire, Inggris
pada tanggal 5 April 1588. Dan meninggal di Derbyshire, Inggris pada tanggal 4
Desember 1679 pada umur 91tahun adalah seorang filsuf Inggris yang beraliran
empirisme. Pandangannya yang terkenal adalah konsep manusia dari sudut pandang
empirisme – materialism, serta pandangan tentang hubungan manusia dengan sistem
negara.
Hobbes
memiliki pengaruh terhadap selurug bidang kajian moral di Inggris serta
filsafat politik, khususnya melalui bukunya yang amat terkenal berjudul
“Leviathan”. Hobbes tidak hanya terkenal di Inggris tetapi juga di Eropa
Daratan. Selain dikenal sebagai filsuf, Hobbes juga terkenal sebagai ahli
matematika dan sarjana klasik. Ia pernah menjadi guru matematika Charles II
serta menerbitkan terjemahan Illiad dan Odyssey karya Homeros.
B. RIWAYAT HIDUP THOMAS
HOBBES
Thomas
Hobbes merupakan seorang pemikir politik yang lahir dan mengalami proses
intelektual dalam keadaan sosial politik anarkis pada abad ke XVII. Sejak lahir
sampai akhir hidupnya, terjadi perang sipil dan perang agama, konfrontasi
antara raja dengan dewan rakyat terjadi tanpa henti-hentinya. Kekerasan
kekejaman, dendam dan ketakutan akibat peperangan agama dan perang sipil di
Inggris mewarnai kehidupan Thomas Hobbes. Thomas Hobbes dilahirkan dalam
kondisi premature. Dengan rasa ketakutan, semakin dekatnya Armada Spanyol ke
kawasan Inggris, begitu mencekam perasaan ibunya. Ketakutan mencekam itulah
yang memaksa Thomas Hobbes lahir ke dunia. Pada waktu ia lahir, Ratu Elisabeth
I Sedang sibuk menaklutkan kelompok agama Katolik. Penganut agama ini ditindas
dengan kekejaman. Terjadi pula penaklukan Irlandia dan Skotlandia yang menjadi
bagian dari Inggris.
Thomas
Hobbes, dibesarkan dan memperoleh pendidikan dari pamannya yang kaya raya.
Ayahnya seorang pendeta yang berasal dari keluarga miskin sehingga ia menikmati
pendidikan di Universitas Oxford. Thomas Hobbes, karyanya yang terkenal
Leviathan, diterbitkan tahun 1661. Sebagaimana halnya dengan ilmuan lainnya,
Hobbes hidup dalam era pergolakan. Ia sangat terkesan oleh tuntutan akan
kekuasaan politik yang kuat untuk mengeluarkan tatanan yang ada dari pergolakan
yang mengancam masyarakat sipil. Situasi yang demikian mengstimulus inspirasi
Thomas Hobbes untuk merumuskan teori-teori politik yang relevan dengan kondisi
zamannya. Pikiran-pikiran yang ditelorkan merupakan produk dan mewakili
karakter pada zamannya. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa situasi kacau
pada sisi lain titik balik munculnya berbagai karya yang monumental.
Hobbes
menyatakan bahwa secara kodrati manusia itu sama satu dengan lainnya.
Masing-masing mempunyai hasrat atau nafsu dan keengganan, yang menggerakkan
tindakan mereka. Appetites manusia adalah hasrat atau nafsu akan kekuasaan,
akan kekayaan, akan pengetahuan, dan akan kehormatan. Sedangkan aversions
manusia adalah keengganan untuk hidup sengsara dan mati. Hobbes menegaskan pula
bahwa hasrat manusia itu tidaklah terbatas. Untuk memenuhi hasrat atau nafsu
yang tidak terbatas itu, manusia mempunyai power. Oleh karena setiap manusia
berusaha untuk memenuhi hasrat dan keengganannya, dengan menggunakan power-nya
masing-masing, maka yang terjadi adalah benturan power antarsesama manusia,
yang meningkatkan keengganan untuk mati. Dengan demikian Hobbes menyatakan
bahwa dalam kondisi alamiah (state of nature), terdapat perjuangan untuk power
dari manusia atas manusia yang lain (homo homini lupus), memua memangsa semua
(bellum omnium contra omnes).
Dalam
kondisi alamiah seperti itu manusia menjadi tidak aman dan ancaman kematian
menjadi semakin mencekam. Karena kondisi alamiah tidak aman, maka dengan
akalnya manusia berusaha menghindari kondisi perang-satu-dengan-lainnya itu
dengan menciptakan kondisi artifisial (buatan). Dengan penciptaan ini manusia
tidak lagi dalam kondisi alamiah, tetapi sudah memasuki kondisi sipil. Caranya
adalah masing-masing anggota masyarakat mengadakan kesepakatan di antara mereka
untuk melepaskan hak-hak mereka dan menstransfer hak-hak itu kepada beberapa
orang atau lembaga yang akan menjaga kesepakatan itu agar terlaksana dengan
sempurna. Untuk itu orang atau lembaga itu harus diberi hak sepenuhnya untuk
menggunakan semua kekuatan dari masyarakat. Beberapa orang atau lembaga itulah
yang memegang kedaulatan penuh. Tugasnya adalah menciptakan dan menjaga
keselamatan rakyat (the safety of the people). Masyarakat sebagai pihak yang
menyerahkan hak-hak mereka, tidak mempunyai hak lagi untuk menarik kembali atau
menuntut atau mempertanyakan kedaulatan penguasa, karena pada prinsipnya
penyerahan total kewenangan itu adalah pilihan paling masuk akal dari upaya
mereka untuk lepas dari kondisi perang-satu-dengan-lainnya yang mengancam hidup
mereka.
C. KARYA – KARYA THOMAS HOBBES
Karya-karya
yang diciptakan Hobbes cukup banyak meskipun Hobbes sendiri adalah seorang
ilmuwan dan pemikir yang ahli dalam bidang ilmu matematika, sains dan seorang
filsuf politik. Karya Hobbes antara lain adalah Leviathan atau Commonwealth tahun
1651 mengenai kekuasaan untuk menjadikan manusia hidup secar aman dan damai.
Kemudian adalah Elements of law untuk menjawab persoalan kekuasaan absolute,
karya De Cive tahun 1640 tentang kewarganegaran dengan filsafat moral
dan politik. Sedangkan karya dalam bidang fisika dan optik diterbitkan pada tahun
1644 yang berjudul Cogitata physico-mathematica, Universae, De
Homine tahun 1657, dan Behemoth tahun 1682.
D. PEMIKIRAN HOBBES MENGENAI TEORI KONTRAK SOSIAL DAN
SUMBANGSIHNYA
Hobbes
mengasumsikan bahwa pemerintahan yang ada ditangan satu orang akan memberikan
kebijaksanaan dalam satu pedoman dalam artian permanent dan tidak berubah-ubah.
Sebalikya jika ada perpindahan kekuasaan ke kelompok lain maka akan menimbulkan
perpecahan. Teori kontrak sosial menurut Thomas Hobbes adalah bahwa kekuasaan
mutlak berada di tangan penguasa. Tapi jika terjadi suatu pelanggaran yang
diakibatkan oleh perintah penguasa kepada rakyatnya seperti menyakiti
jasmaninya maka dibenarkan adanya penentangan. Cara pandang hobbes ini sangat
menolak adanya sistem demokratis yang mempunyai distribusi kekuasaan dan
pemisahan kekuasaan, karena dengan adanya dua hal tersebut akan menimbulkan
konflik kekuasaan.
Thomas
Hobbes merupakan salah seorang tokoh realis yang terkenal dengan karyanya yang
berjudul Leviathan. Thomas Hobbes juga menyatakan bahwa manusia adalah srigala
bagi sesamanya. Leviathan tersebut Hobbes menulis tiga asumsi dasar mengenai
manusia. Yang pertama bahwa manusia itu sama, yang kedua manusia berinteraksi
pada kondisi anarki, dan yang ketiga yaitu manusia dilingkupi oleh kompetisi.
Asumsi Hobbes ini mempengaruhi manusia agar tetap dalam kondisi yang teratur.
Sehingga sifat realis yang dimiliki Hobbes adalah human selfishness yakni
sifat egois, tidak ada tatanan internasional atau international order,
power, dan rationality.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari
penjabaran tersebut dapat disimpulkan bahwa pemikiran Thomas Hobbes begitu
berpengaruh terhadap perkembangan disiplin Ilmu Politik. Teori kontrak sosial
menurut Thomas Hobbes adalah bahwa kekuasaan mutlak berada di tangan penguasa.
Tapi jika terjadi suatu pelanggaran yang diakibatkan oleh perintah penguasa
kepada rakyatnya seperti menyakiti jasmaninya maka dibenarkan adanya
penentangan. Thomas Hobbes merupakan salah seorang tokoh realis yang menganggap
bahwa manusia adalah srigala bagi sesamanya dan terkenal dengan karyanya yang
berjudul Leviathan. Teori kontrak sosial yang diungkapkan oleh Hobbes banyak
dianut negara-negara besar di dunia seperti Indonesia. Teori kontrak sosial
sendiri dijalankan sesuai dengan perkembangan zaman, sehingga kebijakan yang
dibuat bersifat elastis meskipun seringkali sifatnya mengekang contohnya adalah
pembayaran pajak. Sedangkan tokoh internasional yang menggagas Teori Kontrak
Sosial dari Thomas Hobbes ini antara lain seperti Presiden Abraham Lincoln,
Woodrow Wilson, Franklin Delano Roosevelt, dan Richard Nixon.
B. SARAN / OPINI
Opini saya
bahwa dengan adanya teori kontrak sosial maka masyarakat akan memiliki rasa
aman karena dengan adanya pemimpin yang mampu memimpin untuk lebih baik. Setiap
individu tentu memiliki human nature yang antara lain bersifat egoistik
bagi sesamanya dan merasa ingin menguasai satu sama lain. Demi menghindari hal
tersebut teori kontrak sosial menurut Hobbes merupakan jalan tengah sebagai
penyelesaian masalah tersebut. Namun hal ini harus ditebus dengan menyerahkan
sebagian hak kepada negara melalui penguasa untuk diatur kedalam sebuah aturan
atau hukum yang telah disepakati. Menurut penulis hal tersebut merupakan
sesuatu yang sepadan selama negara tidak mengancam keselamatan warga negaranya
sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment