ITIL atau Information Technology Infrastructure Library, merupakan sebuah framework yang dibuat dan dikembangkan oleh Office of Goverment Commerce (OGC) di Inggris, ITIL merupakan kumpulan dari best practice tata kelola layanan teknologi informasi diberbagai bidang dan industri, dari mulai manufaktur sampai finansial, industri besar dan kecil, swasta dan pemerintah.
Dalam perkembangan ITIL, telah mengalami perkembangan seiring dengan berkembangnya teknologi informasi. Pada awal perkembangannya, dokumentasi ITIL terdiri dari kurang lebih 40 publikasi yang terbagi kedalam modul-modul terpisah, setelah itu untuk simplifikasi serta kemudahan implementasi ITIL dibagi kedalam 7 domain yang masing-masing saling berhubungan dan dapat berdiri sendiri. Dalam perkembangan fase ini atau sekarang disebut juga dengan ITIL versi 2, domain Service Support dan Service Delivery dijadikan sebagai CODE dalam tata kelola layanan terknologi informasi atau IT Service Management.
Versi terakhir ITIL adalah versi 3. Perubahan mendasar pada versi ini terletak dari sudut pandang pengelolaan IT, dimana pada versi 2 ITIL mengelola layanan sebagai sekumpulan proses dan fungsi sementara dalam ITIL versi 3 layanan sebagai sebuah life cycle.
Sebuah perusahaan layanan teknologi informasi yang tidak mengenal bahkan belum pernah mendengar ITIL, belum tentu tidak mengetahui proses-proses dalam ITIL. ITIL dibuat berdasarkan praktek-praktek pengelolaan teknologi informasi yang dianggap berhasol yang kemudian dirangkum menjadi sebuah framework. Oleh karena itu perusahaan layanan infirmasi belum mengetahui mengenai ITIL, mungkin sudah mengimplementasikan seluruh proses dan fungsi yang terdapat dalam ITIL
C O B I T
Control Objective for Information & Related Technology (COBIT) adalah sekumpulan dokumnetasi best practice untuk IT Goverment yang dapat membantu auditor, pengguna (user), dan manajemen untuk menjembatani gap antar resiko bisnis secara tepat, kebutuhan dan masalah teknis IT. COBIT mendukung tata kelola TI dengan menyediakan kerangka kerja untuk mengatur keselarasan TI dengan bisnis. Selain itu, kerangka kerja juga memastikan bahwa TI memungkinkan bisnis, memaksimalkan keuntungan, resiko TI dikelola secara tepat dan sumber daya TI digunakan secara bertanggung jawab.
COBIT merupakan standar yang dinilai paling lengkap dan menyeluruh sebagai framework karena dikembangkan secara berkelanjutan oleh lembaga swadaya profesional auditor yang tersebar dihampir seluruh negara. Dimana disetiap negara dibangun chapter yang dapat mengelola para profesional tersebut
Manfaat dan Pengguna COBIT
- Direktur dan Eksekutif - untuk memastikan manajemen mengikuti dan mengimplementasikan strategi searah dan sejalan dengan TI
- Manajemen - untuk mengambil keputusan investasi TI, keseimbangan resiko dan kontrol investasi
- Pengguna - untuk memperoleh jaminan keamaan dan control produk dan jasa yang dibutuhkan secara internal maupun eksternal
- Auditors - untuk memperkuat opini untuk manajemen dalam control internal
PERBEDAAN ITIL DAN COBIT
COBIT merupakansebuah pedoman bagi pengelolaan IT termasuk input, proses, output, serta process control terbagi kedalam 4 obyektif dan 34 area kunci. Masing-masing obyektif tersebut adalah: Planning & Organization (PO), Acquisition & Implementation (AI), Delivery & Support (DS) dan Monitoring.
Sedangkan ITIL merupakan sebuah kerangka pengelolaan layanan IT yang terbagi kedalam proses dan fungsi. Dua area/modul dalam ITIL, yaitu Service Support dan Delivey Support lelu menjadi CORE dalam ITIL versi 2 yang kemudian kita kenal dengan IT Service Management.
Jika dilihat dari posisi kedua pendekatan tersebut, dimana COBIT mengatur masalah obyektif yang harus dicapi oleh sebuah organisasi dalam memberikan layanan IT, sedangkan ITIL merupakan best practice cara-cara pengelolaan IT untuk mencapai obyektif organisasi. Sehingga dapat dikatakan bahwa COBIT dan ITIL merupakan dua pendekatan dalam IT Governance dan tata kelola layanan informasi yang saling melengkapi.
COBIT merupakansebuah pedoman bagi pengelolaan IT termasuk input, proses, output, serta process control terbagi kedalam 4 obyektif dan 34 area kunci. Masing-masing obyektif tersebut adalah: Planning & Organization (PO), Acquisition & Implementation (AI), Delivery & Support (DS) dan Monitoring.
Sedangkan ITIL merupakan sebuah kerangka pengelolaan layanan IT yang terbagi kedalam proses dan fungsi. Dua area/modul dalam ITIL, yaitu Service Support dan Delivey Support lelu menjadi CORE dalam ITIL versi 2 yang kemudian kita kenal dengan IT Service Management.
Jika dilihat dari posisi kedua pendekatan tersebut, dimana COBIT mengatur masalah obyektif yang harus dicapi oleh sebuah organisasi dalam memberikan layanan IT, sedangkan ITIL merupakan best practice cara-cara pengelolaan IT untuk mencapai obyektif organisasi. Sehingga dapat dikatakan bahwa COBIT dan ITIL merupakan dua pendekatan dalam IT Governance dan tata kelola layanan informasi yang saling melengkapi.