Friday, January 16, 2015

Hubungan Agama dan Masyarakat

PENGERTIAN AGAMA
Pada dasarnya manusia memiliki keterbatasan pengetahuan dalam banyak hal, baik mengenai sesuatu yang tampak maupun yang gaib, dan juga keterbatasan dalam memprediksi apa yang akan terjadi pada dirinya dan orang lain, dsb. Oleh karena keterbatasan yang dimiliki itulah, maka manusia memerlukan agama untuk membantu dan memberikan pencerahan spiritual pada dirinya. Manusia membutuhkan agama tidak sekedar untuk kebaikan dirinya di hadapan Tuhan saja, melainkan kuga untuk membantu dirinya dalam menghadapi bermacam-macam masalah yang tidak dapat dipahaminya.

Istilah agama berasal dar bahasa Sansekerta. "a" yang artinya tidak, dan "gama" yang artinya kacau. Sehingga dapat diartikan tidak kacau. Selain itu, juga bisa diartikan sebagai suatu peraturan yang bertujuan untuk mencapai kehidupan manusia ke arah dan tujuan tertentu. Agama adalah suatu sistem yang dipadukan mengenai kepercayaan dan praktik suci. Agama adalah pegangan / pedoman untuk mencapai hidup kekal. Dilihat dari sudut pandang kebudayaan, agama dapat berarti sebagai hasil dari suatu kebudayaan, dengan kata lain agama diciptakan oleh manusia dengan akal budinya serta dengan adanya kemajuan dan perkembangan budaya tsb serta peradabannya.


FUNGSI AGAMA
Kali ini saya akan menjelaskan apa fungsi dari agama dalam kehidupan sehari-hari
1. Sebagai sarana mengatasi ketakutan
2. Sebagai sarama memuaskan keingintahuan
3. Sebagai pembentuk kata hati
4. Sebagai sarana untuk mengatasi frustasi
5. Merupakan sumber moral
6. Agama merupakan petunjuk kebenaran
7. Agama merupakan sumber dari segala informasi (baik dunia maupun akhirat)
8. Karena agama memberikan bimbingan rohani (baik suka maupun duka)
9. Sebagai pedoman atau petunjuk dalam kehidupan sehari-hari
10. Sebagai penyelaras hidup dalam masyarakat
11. Agar kita selalu ingat Tuhan, dan selalu bersyukur atas kenikmatan-Nya

Sebenarnya, masih banyak lagi fungsi dari agama itu sendiri. Pengrtian dan fungsi agama ini sangat luas bila dijabarkan secara detail. Intinya, dengan adanya agama, tanpa disadari kita diajarkan bagaimana cara untuk mengahargai dan menghormati agama lain. Agama juga termasuk sebagai salah satu identitas diri kita sendiri. Tanpa agama, manusia binasa. Tanpa ilmu, manusia buta. Tanpa iman, manusia sengsara.


KAITAN ANTARA AGAMA dan MASYARAKAT
Kaitan agama dengan masyarakat dikelompokknya kedalam 3 tipe (tidak secara keseluruhan) :

  1. Masyarakat yang terbelakang dan nilai-nilai sakral. Tipe ini menggambarkan sekelompok orang yang menganut kepercayaan serta kelompok agama yang sama sehigga tipe ini disebut sebagai tipe yang kecil, terisolasi dan terbelakang.
  2. Masyarakat pra-industri yang sedang berkembang. Tipe yang lebih baik dr tipe sebelumnya. Terlihat dari berbagai macam acara atau upacara dalam merayakan suatu acara keagamaan serta adanya perkembangan teknologi yang mendominasi ketimbang tipe pertama serta jauh dari kesan terisolasi.
  3. Masyarakat industri sekular. Tipe ini mencirikan masyarakat industri yang semakin tinggi dlm bidang teknologi, shg watak masyarakat sekular tidak terlalu mementingkan agama. Misalnya pemikiran agama, praktek agama, dan kebiasaan agama lainnya yg seharusnya dilakukan tetapi kini mulai berkurang.
Namun, terlepas dari hubungan antar agama dan masyarakat yg memang tidak bisa dilepaskan begitu saja, agama bisa menjadi faktor konflik yang sering terjadi di kalangan masyarakat. Disatu sisi, agama yang dianutnya merupakan keyakinan yang bermoral sedangkan disatu sisi yang tidak menganut keyakinannya menganggap keyakinannya menjadi sumber konflik. John Effendi mengatakan bahwa agama pada satu waktu mampu memproklamirkan perdamaian, jalan menuju keselamatan, persaudaraan serta persatuan, namun pada satu waktu yang lain agama bisa menjadi sesuatu yang menyebabkan konflik, bahkan tak jarang seperti yg dicatat dalam sejarah dan peperangan.

Fakta yang terjadi dalam masyarakat, adalah masyarakat menjadi media yang paling sering dijadikan tempat untuk menyebarkan berbagai macam konflik dan salah satunya adalah agama.

Jadi, hubungan agama dengan masyarakat itu kaitannya sangat erat. Dari lahir pun kita sudah diperkenalkan dengan agama kita. Contohnya bagi yang beragama islam, sejak kita lahir dari rahim seorang ibu, kita sudah dibacakan adzan dan iqamat di telingan kanan dan kiri kita.


Sumber :
http://dilihatya.com/1287/pengertian-agama-menurut-para-ahli
http://www.slideshare.net/blackjackandri1/fungsi-agama-dan-kepercayaan-bagi-individu?next_slideshow=1

Sunday, January 11, 2015

IPTEK dan Kemiskinan

PENGERTIAN IPTEK
Ilmu Pengetahuan Teknologi atau IPTEK adalah sumber informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan kita dibidang teknologi. Di Indonesia saat ini, IPTEK berkembang sangat pesat. Hal itu dapat dilihat dari banyaknya bermunculan teknologi-teknologi canggih yang dapat membantu dikehidupan sehari-hari. Misalkan sekarang sedang maraknya social media yang bermunculan. Dampak positifnya, kita dapat berkomunikasi dgn orang lain tanpa terhalang oleh jarak dan waktu. Selain itu sisi negatifnya adalah kita terlalu diperbudak oleh social media, kita juga menjadi malas.

Bagi masyarakat sekarang, IPTEK sudah merupakan suatu religion. Perkembangan IPTEK dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja IPTEK sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari kemungkinan kefanaan dunia. IPTEK diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagiaan, dan imortalitas. Sumbangan IPTEK terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa IPTEK mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh situasi dari dampak negatif IPTEK terhadap kehidupan, tidak berarti IPTEK sinonim dengan kebenaran. Sebab IPTEK hanya mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yg manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan objektif. Kebenaran harus mencakup pula unsur keadilan.


PENGERTIAN KEMISKINAN
Masalah kemiskinan banyak dikaji oleh para ahli dari berbagai aspek dan dari berbagai disiplin ilmu dengan menggunakan bermacam-macam ukuran dan konsep. Para ekonom membahas kemiskinan dengan menggunakan istilah standar hidup, pendapatan, dan distribusi pendapatan. Para sosiolog mengkajinya dengan menggunakan istilah kelas, stratifikasi, dan marjinalitas. Sedangkan para pemerhati masalah-masalah sosial lebih memperhatikan konsep tingkat hidup yakni melihat tingkat pendapatan, masalah pendidika, kesehatan, perumahan, dan kondisi sosial masyarakat secara umum. Namun, sampai saat ini belum ada definisi yg baku tntg kemiskinan. Hal ini menunjukkan bahwa masalah kemiskinan itu sangat kompleks dan pemecahannya tidakk mudah.

Ada 2 kondisi yg menyebabkan kemiskinan terjadi, yaitu kemiskinan alamiah dan karena buatan. Kalo alamiah terjadi akibat sumber daya yang terbatas. Sedangkan kalo buatan, terjadi karena lembaga yang ada di masyarakat membuat sebagian anggota masyarakat tidak mampu menguasai sarana ekonomi dan berbagai fasilitas lain yang tersedia hingga mereka tetap miskin.


KETERKAITAN IPTEK dan KEMISKINAN
Perkembangan yang terjadi sekang ini dapat menjadikan masyarakat memiliki pandangan atau wawasan yang lebih luas. IPTEK berkembang dengan sendirinya tentunya dengan dikembangkan oleh orang-orang yang berpengalaman. IPTEK sangat mudah untuk didapatkannya, dimana pun dan kapan pun kita dapat memperoleh IPTEK.

IPTEK pula tidak terlepas dari kemiskinan. Dan kemiskinan tidak terlepas dari kehidupan bermasyarakat. Kemiskinan dalam bidang ekonomi selalu menjadi kendala di negara-negara berkembang. Sangat sulit negara untuk memberantas kemiskinan. Sebenarnya jika kita memanfaatkan IPTEK, maka kiat dapat memberantas kemiskinan yang ada. Todak akan ada lg pengamen, pengemin, dan pengangguran.

Kemiskinan terjadi karena rendahnya ilmu pengetahuan dan pendidikan yang rendah. Semua dapat teratasi dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan tekat yang kuat, kita akan dapat mencapai kesejahteraan. Untuk mencapai kesejahteraan, tidaklah diukur dengan harta benda yang kita miliki, kedudukan, dan kekuasan tetapi dengan niat yg tulus dan keinginan yang besar untuk mendapatkan titik tertinggi


Sumber :
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/espa4314/espa4314a/materi_2_2.htm
http://ikaworoo.blogspot.com/2013/01/iptek-dan-kemiskinan.html